Skip to main content

Passompe’ –Perjalanan Melintas Batas Kesedihan–

Passompe’ Perjalanan Melintas Batas Kesedihan merupakan karya teater kontemporer yang berpegang dan terinspirasi pada fenomena massompe’; aktivitas merantau orang Bugis dan Makassar dengan cara berlayar ke Nusantara dan Asia tenggara. Massompe’ dimulai pada abad XVII dengan menggunakan perahu Pinisi, Palari, Sekonyer, dan Lambo.

Fenomena massompe’ dipahami sebagai mobilitas sosial lintas batas yang memiliki karakter serupa dengan istilah diaspora dan transnasional. Penyebaran menjadi kata kunci yang mengantar pada sejumlah pengetahuan dan kisah yang dimulai di samudra.

Passompe’ menelusuri pertanyaan tentang identitas, adaptasi, gender, seksualitas, dan kekuasaan sebagai dampak dari diaspora sebelum abad XXI dan gelombang diaspora setelah abad XXI. Penciptaan Passompe’ memanfaatkan dan menafsir ulang teks sejarah dari Lontara Sukku’ na Wajo dan Lontara Kapiten La Mattone serta menggunakan kisah Arung Ratu Daeng Mangkau, La Satumpugi, La Maddukelleng dan ungkapan mallekke’ dapureng.