Skip to main content

Proyek Kota dalam Teater
2015-2025

Proyek Kota dalam Teater (KdT) atau City in Theatre project, merupakan proyek pembacaan isu-isu kota melalui riset terhadap warga kota yang dikerjakan Kala Teater sejak tahun 2015 hingga 2025.

Sejak digagas proyek Kota dalam Teater telah melibatkan 1765 warga kota Makassar sebagai responden, 75 seniman lintas disiplin, dan 25 komunitas. Proyek ini merupakan kolaborasi antarwarga kota dan kesenian yang diharapkan memperluas pemahaman warga atas isu yang terjadi di Kota Makassar. Proyek Kota dalam Teater telah menghasilkan 15 isu kota, 12 karya teater, 12 karya performans yang dipentaskan di Makassar, Jakarta, Mataram, Bali, Palu, Kendari, dan Gorontalo di 13 ruang publik dan 3 ruang komunitas, serta menghasilkan 21 artikel yang mengulas KdT.

Sejak tahun 2015 hingga 2025 proyek Kota dalam Teater (KdT) telah melakukan riset terhadap warga kota Makassar dengan topik, yakni Kemacetan Lalu Lintas dan Kriminalitas di Jalan Raya, Sampah, Banjir, Peningkatan Jumlah Orang Bunuh Diri, Peningkatan Jumlah Orang Gila, Reklamasi Pantai Losari, Pengalaman Traumatik Perempuan, Fenomena Ketubuhan Warga Makassar di Masa Pandemi, Terminal dan Halte di Kota Makassar, Kontestasi Perempuan Pekerja Bangunan, Ruang Terbuka Hijau, Tradisi Uang Panai’, Keresahan, Ketakutan, Kebahagiaan, dan Kebanggaan sebagai warga kota Makassar, Identitas Kota Makassar sebagai Kota Dunia, Kriminalitas Kota Makassar, Imajinasi Warga Kota Makassar Berbicara dengan Pemerintah Kota Makassar, Ketahanan Pangan dari Perspektif Suku Bugis dan Suku Makassar, Ketergangguan Mental Warga Akibat Bencana Banjir, Dampak Perubahan Cuaca Ekstrem terhadap Kondisi Tubuh, Diskriminasi terhadap Perempuan Pekerja Ojek Online, Tidak adanya Hak Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Buruh Pabrik Harian Lepas, Dampak Negatif Lampu Tilang Elektronik terhadap Pengendara, Dampak Juru Parkir Liar terhadap Ketidaknyamanan Warga, Dampak Negatif Permukiman Kumuh, dan Perilaku Pengemudi Pete-pete yang Memberi Rasa Tidak Aman Berkendara.