
Dia seorang gadis keturunan bangsawan yang hidupnya mandiri dan mapan. Sehari-hari dia sangat sibuk dan nyaris seluruh waktunya dicurahkan untuk bekerja. Namun, di tengah kesibukannya bekerja, dia mulai dihinggapi rasa kesepian. Dia mulai meremasakan usianya yang kian bertambah tua. Dia mulai mendambakan kehadiran seorang laki-laki untuk menjadi pendamping hidupnya, mengobati kesepiannya.




Di rumahnya, dia hanya ditemani seorang pembantu. Untuk menemukan seorang pendamping hidup, dia lalu memasang iklan di biro perkawinan. Iklan itu ditanggapi oleh banyak laki-laki yang tertarik dan datang melamarnya. Pada sebuah hari Rabu, tamu yang ditunggu-tunggu hari Rabu dilewatkannya begitu saja tanpa sempat berjumpa. Hari itu, para tamu satu per satu pun yang datang terus berganti.
Tamu itu seorang laki-laki yang berwajah tampan. Laki-laki itu datang menanyakan kebenaran identitas yang ditulis sang gadis di biro perkawinan. Dan, laki-laki itu merasa semua data yang ditulis gadis itu benar. Sang gadis sangat berharap laki-laki itu adalah jodohnya yang datang untuk melamarnya.