- April 03, 2019
1. Rahman Arge merupakan sutradara dan aktor teater, pendiri Teater Makassar (TM), dan pemain film. Di samping itu, ia pernah memimpin Dewan Kesenian Makassar (DAM), Badan Koordinasi Kesenian Nasional Indonesia (BKKNI) Sulawesi Selatan, Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Cabang Sulsel, dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sulsel selama beberapa periode.Karya-karyanya menegaskan kecenderungan “post-modern Indonesia” yang berciri eksperimental dan pengolahan khazanah seni daerah/tradisional. Ia pernah menerima penghargaan sebagai “Aktor Harapan Terbaik I” (FFI 1978) dan “Aktor Pembantu Pria Terbaik” (FFI 1991).
2. Aspar Paturusi adalah seorang penulis dan aktor. Ia pertama kali bermain akting pada film “Tragedi Bintaro”. Selain bermain film ia juga bermain dalam beberapa judul sinetron. Aspar juga sempat menyutradarai dan membuat naskah drama yang berjudul “Perahu Nuh” dan “Jihadunnafsi”. Aspar pernah bergabung dengan Teater Kecil-nya Arifin C Noer. Bersama Teater Saja-nya Ikranagara, ia bermain di Taipei di tahun 1984, Singapura dan Malaysia di tahun 1985. Sejumlah naskah teter dan ia sutradarai sendiri antara lain “Samnidara” yang berpentas di TIM tahun 1982, “Perahu Nuh II” pentas di TIM tahun 1985 dan Festival Istiqlal tahun 1995, serta “Jihadunnafsi” yang dipentaskan di Makassar tahun 1986 dan TIM tahun 1991.
3.Augusto Boal adalah seorang dramawan, sutradara teater, dan aktivis sosial Brasil yang terkenal karena pengembangan “Teater yang Tertekan” (Theatre of the Oppressed). Ia percaya bahwa teater dapat menjadi alat untuk mengubah masyarakat dan mempromosikan keadilan sosial. Boal mengembangkan teknik-teknik teater yang memungkinkan penonton menjadi partisipan aktif dalam proses kreatif, sehingga mereka dapat mengungkapkan pendapat dan pengalaman mereka sendiri. Ia juga menggunakan teater sebagai sarana untuk membahas isu-isu sosial dan politik, seperti penindasan, ketidakadilan, dan kekerasan. Karya-karya Boal telah mempengaruhi banyak seniman dan aktivis sosial di seluruh dunia, dan “Teater yang Tertekan” telah menjadi gerakan global yang terus berkembang. Beberapa karya terkenal Boal termasuk “The Theatre of the Oppressed” dan “Games for Actors and Non-Actors”.
4.Peter Brook adalah seorang sutradara teater dan film Inggris yang terkenal karena karya-karyanya yang inovatif dan berpengaruh dalam dunia teater modern. Ia dikenal karena pendekatannya yang eksperimental dan kolaboratif dalam menciptakan karya teater yang unik dan memukau. Brook dikenal karena kemampuannya dalam menggabungkan elemen-elemen teater tradisional dengan teknik-teknik modern, serta pendekatannya yang fokus pada eksplorasi tema-tema universal dan pengalaman manusia. Karyanya telah mempengaruhi banyak seniman dan teoritikus teater lainnya, dan ia dianggap sebagai salah satu sutradara teater paling berpengaruh abad ke-20.